Selasa, 20 Desember 2016

Pemrograman Berbasis Blok



A.   Pengertian Pemrograman Berbasis Blok

Pada akhir dekade 2000-an muncul pemrograman yang berbasis blok. Konsepnya adalah seperti blok yang dipakai anak-anak untuk menyusun berbagai model seperti bangunan atau mobil.

Visual Block Progamming




Visual Block Programming adalah Membuat aplikasi tanpa kode satupun. Mengapa disebut visual block programming ? Karena kita akan melihat, menggunakan, menyusun dan drag-drops “block” yang merupakan simbol-simbol perintah dan fungsi  event handler tertentu dalam membuat aplikasi. Secara sederhana kita bisa menyebutnya tanpa menuliskan kode program –coding less.
Dalam komputasi, sebuah bahasa pemrograman visual adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengguna membuat program dengan memanipulasi unsur-unsur program grafis bukan dengan menentukan mereka secara tekstual. Sebuah VPL memungkinkan pemrograman dengan ekspresi visual, pengaturan tata ruang dari teks dan simbol grafis, digunakan baik sebagai elemen sintaks atau notasi sekunder. Sebagai contoh, banyak VPLS (dikenal sebagai dataflow atau pemrograman diagram) didasarkan pada gagasan "kotak dan panah", di mana kotak atau benda layar lainnya diperlakukan sebagai entitas, dihubungkan dengan panah, garis atau busur yang mewakili hubungan.

·         Scratch
Scratch adalah bahasa pemrograman yang ditunjukan untuk anak-anak agar mereka bisa membuat program tanpa harus mempelajari penulisan kode teks. Mereka cukup merangkai blok-blok penyusun program yang tersedia di scratch dan dapat dipakai untuk membuat permainan (game), animasi dan program-program kreatif lainnya. Program scratch juga dapat digunakan untuk mengendalikan robot.
 
B.     Contoh Aplikasi Pemrogaman Berbass Blok

1.      App Inventor
App Inventor adalah perangkat aplikasi yang dipakai untuk mengembangkan aplikasi untuk ponsel dan tablet yang berbasis android.
2.      Alice
Alice adalah freeware (untuk tujuan non-komersial) berbasis obyek bahasa pemrograman pendidikan dengan lingkungan pengembangan terpadu (IDE). Alice menggunakan drag dan drop lingkungan untuk membuat animasi komputer menggunakan model 3D. Perangkat lunak ini dikembangkan pertama di University of Virginia pada tahun 1994, Carnegie Mellon (dari tahun 1997) oleh kelompok penelitian yang dipimpin oleh Randy Pausch .

C.   Pembahasan Aplikasi App Inventor

App Inventor adalah aplikasi web sumber terbuka yang awalnya dikembangkan oleh Google dan saat ini dikelola oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT). App Inventor memungkinkan pengguna baru untuk memprogram komputer untuk menciptakan aplikasi perangkat lunak bagi sistem operasi Android. App Inventor menggunakan antarmuka grafis, serupa dengan antarmuka pengguna pada Scratch dan StarLogo TNG, yang memungkinkan pengguna untuk men-drag-and-drop objek visual untuk menciptakan aplikasi yang bisa dijalankan pada perangkat Android. Dalam menciptakan App Inventor, Google telah melakukan riset yang berhubungan dengan komputasi edukasional dan menyelesaikan lingkungan pengembangan online Google.




Pada lingkungan kerja App Inventor ini terdapat beberapa komponen yang terdiri dari :

1.      Komponen Desainer

Komponen desainer berjalan pada browser yang digunakan untuk memilih komponen yang dibutuhkan dan untuk mengatur property. Pada komponen desainer sendiri terdapat 5 bagian, yaitu :

·         Palette : list komponen yang bisa digunakan.
·         Viewer : untuk menempatkan komponen dan mengaturnya sesuai tampilan yang  diinginkan.
·         Component : tempat list komponen yang dipakai pada project.
·         Media : mengambil media audio atau gambar untuk project.
·         Properties : mengatur properties komponen yang digunakan, seperti width, height, name, dll.

2.      Block Editor

Block Editor berjalan di luar browser dan digunakan untuk membuat dan mengatur behaviour dari komponen-komponen yang dipilih dari komponen desainer.

3.      Emulator

Emulator digunakan untuk menjalankan dan mengetest project yang telah  dibuat.

Instalasi App Inventor Pengaturan untuk Windows

Instalasi Setup App Inventor untuk Windows memiliki dua bagian:

-> Instalasi App Inventor Setup paket software. Langkah ini adalah sama untuk semua perangkat Android dan untuk Windows XP, Vista, dan 7.
-> Menginstall driver Windows untuk ponsel Android Anda.

Instalasi App Inventor Setup Paket Software

Kami menyarankan Anda melakukan instalasi dari account yang memiliki hak administrator. Ini akan menginstall perangkat lunak untuk semua pengguna dari mesin. Jika Anda tidak memiliki hak administrator, instalasi masih harus bekerja, tetapi App Inventor akan digunakan hanya dari akun yang Anda gunakan saat Anda menginstall.

1. Unduh installer.
2. Cari file AppInventor_Setup_Installer_v_1_2.exe (~ 92 MB) dalam file Download atau   Desktop Anda. Lokasi download pada komputer Anda tergantung pada bagaimana browser Anda dikonfigurasi.
3. Buka file tersebut.
4. Klik melalui langkah-langkah dari installer. Jangan mengubah lokasi instalasi tetapi merekam direktori instalasi, karena Anda mungkin perlu untuk memeriksa pengemudi. Direktori akan berbeda tergantung pada versi Windows dan apakah Anda login sebagai administrator atau tidak.

Mencari perangkat lunak Pengaturan

Dalam kebanyakan kasus, App Inventor harus dapat menemukan software setup sendiri. Tetapi jika meminta lokasi perangkat lunak, jalan masuk adalah C: \ Program Files \ Appinventor \ perintah-untuk-Appinventor . Jika Anda menggunakan mesin 64-bit, Anda harus mengetik Program Files (x86) bukan Program Files. Jika Anda tidak menginstall perangkat lunak sebagai administrator itu dipasang di direktori lokal Anda daripada di C: \ Program Files. Anda harus mencarinya untuk menemukan pathname yang benar.

Telepon driver

App Inventor pengaturan perangkat lunak termasuk driver untuk ponsel ini Android yang umum :

- T-Mobile G1 * / ADP1
- T-Mobile myTouch 3G * / Google Ion / ADP2
- Verizon Droid (tidak Droid X)
- Nexus One 
- Nexus S 

Telepon tidak tercantum di sini akan meminta Anda untuk mendapatkan dan menginstall driver secara manual . Dalam beberapa kasus, driver Windows tidak selalu menginstall otomatis, dalam hal ini Anda harus melakukan installasi driver pengguna.



Sumber :





















Sabtu, 26 November 2016

SISTEM TERKOMPUTERISASI

A.    Pengertian Sistem Komputerisasi

               Menurut Jogyanto,HM, Pengenalan Komputer, Yogyakarta, 1999 :
“Sistem komputerisasi adalah penggunaan computer sebagai alat Bantu dalam kegiatan pengolahan data yang dilakukan secara manual. Data diolah dengan menggunakan computer yang sudah deprogram sebelumnya, pengolahan data ini dimulai dengan perekam data hingga sampai pada pencetakan laporan”.

               Pengolahan data secara komputerisasi lebih menguntungkan dibandingkan dengan pengolahan data secara manual. Keuntungan tersebut dapat ditinjau dari beberapa segi. Salah satu dalam hal penyajian laporan yang lebih cepat dan efisien dan akurat. Faktor keuntungan inilah yang menjadi alasan mengapa pengolahan data dilakukan secara komputerisasi untuk menggantikan sistem manual.

B.     Sistem Informasi Perpustakaan
 
Sistem Informasi Perpustakaan adalahsebuah perangkat lunak berbasis WEB dan barcode scanner yang bermanfaat untuk membantu pengelola perpustakaan dalam melaksanakan tugasnya, misalnya melakukan pencatatan peminjaman dan pengembalian buku, katalogisasi, pencatan kegiatan sirkulasi buku, pembuatan laporan, kartu anggota dan sebagainya. Selain itu, dapat pula digunakan oleh anggota perpustakaan dan pengguna umum untuk mencari buku dengan kategori tertentu, melakukan pemesanan buku, dan melihat data peminjamannya serta besar dendanya (jika ada).
·     
   Objek
1. Petugas perpustakaan
2. Buku, cd, majalah
3. Peminjaman
4. Pengembalian
5. Pelaporan
6. Anggota
·      
  Proses
Petugas -> jadwal petugas -> petugas jaga
Petugas -> anggota -> anggota baru
Petugas -> peminjaman -> buku dipinjam
Petugas -> pengembalian -> buku yang dikembalikan
Petugas -> pelaporan -> kepala perpustakaan
·       
 Kamus data
Data anggota : kd_anggota, nama_anggota, alamat_anggota
Data buku : kd_buku, judul_buku, pengarang_buku, penerbit_buku
Data peminjaman : kd_anggota, kd_buku tgl_pinjam, tgl_kembali
Data Pengembalian : kd_anggota,kd_buku, tgl_pinjam, tgl_kembali, denda
Data petugas : nip, nama_petugas, alamat_petugas




C.    Fitur Sistem Informasi Perpustakaan 

1.      Modul Data Induk Anggota
o    Manajemen Data Induk Anggota, meliputi: fitur pengelolaan Data Mahasiswa dan Dosen, atau Data Anggota dari Luar Instansi dilengkapi dengan pengaturan Klasifikasi dan Status Anggota. Fasilitas add/edit/delete tersedia pada data induk ini, dan di-support dengan Barcode Reader/Scanner untuk mempercepat operasionalisasi ke depannya.

2.      Modul Data Induk Pustaka
o    Manajemen Data Induk Buku dan Inventaris, meliputi: fitur pengelolaan Data Buku hingga Data Inventaris. Informasi detil setiap buku/inventaris seperti: Judul Buku, Tajuk/Subyek, Penulis, Penerbit, Kategori/Kelompok Buku hingga setting status untuk data Inventaris Buku (fisik), seperti Nomor Inventaris, Tanggal Inventaris dan Asal Buku.

3.      Modul Transaksi Pustaka
o    Transaksi Buku dengan Barcode Scanner/Reader. Dukungan fasilitas Barcode Reader akan dirasakan manfaatnya saat proses transaksi pustaka. Kegiatan peminjaman, pengembalian, perpanjangan hingga pendataan status buku rusak/hilang serta jumlah denda, dapat menjadi lebih cepat dan akurat dengan fasilitas barcode tersebut.

4.      Modul Cetak
o    Cetak Kartu Anggota Perpustakaan/Katalog/Barcode. Selain fasilitas cetak kartu-kartu tersebut, juga terdapat menu cetak untuk semua laporan yang terdapat dalam Sistem Informasi Perpustakaan ini.

5.      Modul Konfigurasi Transaksi dan Sistem
o    Konfigurasi Transaksi dan Konfigurasi Sistem, meliputi: konfigurasi data umum perpustakaan dan data transaksi (jml maks. buku dipinjam, lama peminjaman, denda, maks. perpanjangan, masa berlaku kartu anggota, setting hari libur, hingga konfigurasi dashboard pengumuman pada halaman index SIMPERPUS). Juga terdapat konfigurasi User/Group User dan Hak Akses User.

6.      Modul Pelaporan dan Statistik
o    Laporan Anggota Berdasar Jurusan
o    Laporan Anggota Berdasar Tanggal Mendaftar
o    Laporan Buku Berdasar Jurusan
o    Laporan Inventaris Buku
o    Laporan Peminjaman Per Periode
o    Laporan Peminjaman Berdasar No. Mhs
o    Laporan Pengembalian Per Periode
o    Laporan Buku Yang Belum Dikembalikan
o    Laporan Denda Per Periode
o    Laporan Buku Hilang/Rusak, dll.

D.    Penerapan teknologi informasi di perpustakaan 

1.      Sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Biasanya disebut juga dengan Automasi Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang biasanya diintegrasikan antara lain pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan sebagainya.
2.      Sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan, dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam bentuk Teknologi Informasi. Biasanya dikenal dengan istilah Perpustakaan Digital.

E.     Tujuan Sistem Informasi Perpustakaan

1.      Agar dapat diakses dari mana saja tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu
2.      Cepat dan akurat dalam melakukan sistem barcode pada sirkulasi D
3.      Dibangun menggunakan open source sehingga tanpa perlu menggunakan lisensi dan bersifat gratis
4.      Data disimpan secara terpusat pada server sehingga setiap orang dapat menggunakan informasi yang sama
5.      Proses update data lebih lebih praktis
6.      Pembuatan laporan dapat dibuat dengan lebih cepat sehingga mempercepat dalam pengambilan keputusan.

F.     Kelemahan-kelemahan Sistem Informasi dalam Perpustakaan

a)     Membutuhkan biaya yang besar, biaya besar tersebut adalah untuk membeli PC (personal computer), untuk sewa teknisi ataupekerja yang dapatmembuatdanmengoperasikan di awal, yang tentunya pekerja tersebut adalah ahli dalam bidangnya, dan memakan gaji yang lebih di banding pekerja sebelumnya.
b)     Hanya PC yang terinstal yang dapat digunakan, semakin banyak PC yang terinstal maka akan semakin memudahkan pencarian, dan tentu saja membutuhkan PC lebih serta biaya lebih.
c)     Pengguna yang Awam, ketika PC telah di install maka Perpustakaan juga harus dapat mensosialisasikan penggunaan media atau system informasi tersebut. Karena tidak semua pengunjung melekteknologi.

G.  Pilihan menu yang biasa disediakan oleh Sistem Perpustakaan 

a. Buku : Berisi pengolahan buku, antara lain pencatatan, katalogisasi buku baru, mengedit, mencari buku, dll.
b. Jurnal : Berisi pengolahan jurnal dan paper, mengisi data baru, mengedit dll.
c. Skripsi : Berisi pengolahan skripsi, antara lain mengisi data baru, mengedit mencari, dll.
d. Keanggotaan : Untuk melakukan registrasi anggota.
e. Peminjaman : Untuk melakukan transaksi peminjaman buku.
f. Pengembalian : Untuk melakukan transaksi pengembalian buku.
g. Pencarian : Berisi operasi pencarian yang meliputi pencarian buku, paper, skripsi, dan anggota.
h. Laporan: Berisi tentang informasi transaksi peminjaman dan pengembalian.
i. Pilihan : Berisi tentang pengaturan yang akan diterapkan dalam Sistem Informasi Perpustakaan ini dan juga untuk mem-backup database.
j. Password: Berisi tentang penggantian password.
k. Pengunjung: Digunakan untuk mencatat jumlah pengunjung.

H.  Manfaat Sistem Informasi Perpustakaan 

1.      Memudahkan untuk mengatahui informasi tentang koleksi buku apa saja yang ada di perpustakaan kampus. Sehingga pengunjung tidak perlu mencari buku yang diinginkan satu persatu, agar bisa menghemat waktu.
2.      Cepat mengetahui letak sebuah buku yang dicari. Cukup dengan mengetikkan judul buku yang diinginkan, maka kita bisa mengetahui dimana lokasi buku berada.
3.      Proses pencatatan peminjaman dan pengambilan bisa dilakukan secara singkat dengan memanfaatkan teknologi barcode.
4.      Sebagai alat hitung jumlah koleksi buku, yang digunakan sebagai dasar perencanaan penambahan koleksi buku secara rutin.
5.      Sumber informasi untuk mengetahui jenis buku apa yang banyak dicari dan dipinjam oleh pengunjung perpustakaan untuk menentukan jenis koleksi yang akan dijadikan prioritas untuk dilakukan penambahan.

I.        Contoh sistem perpustakaan digital Universitas Gunadarma




J.   Flowchart dari sistem perpustakaan digital





 Sumber :