A. Pengertian
Sistem Pakar
Sistem pakar adalah suatu program komputer
yang mengandung pengetahuan
dari satu atau lebih pakar manusia
mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan
oleh periset kecerdasan
buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara
komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang
dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya
diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik
serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya,
sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna
untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran
untuk mencapai suatu simpulan.
Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang
ekstensif dan spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan
pengalaman. Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih
baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks.
Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top memiliki pengetahuan lebih
banyak daripada pakar yunior.
B. Tujuan
Sistem Pakar
Tujuan Sistem Pakar adalah untuk mentransfer
kepakaran dari seorang pakar ke komputer, kemudian ke orang lain (yang bukan
pakar).
Sistem pakar (expert
system) sendiri merupakan paket perangkat lunak atau paket program komputer
yang ditujukan sebagai penyedia nasihat dan sarana bantu dalam memecahkan
masalah di bidang-bidang spesialisasi tertentu seperti sains, perekayasaan,
matematika, kedokteran, pendidikan dan sebagainya. Sistem pakar merupakan
merupakan subset dari Artificial Intelegence (Arhami, 2005).
Pada dasarnya sistem pakar
diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas
pemecahan masalah yang dimaksud seperti (Lestari, 2012) :
1. Interpretasi.
Membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data mentah. Pengambilan
keputusan dari hasil observasi, termasuk pengenalan ucapan, analisis citra,
interpretasi sinyal, dll.
2. Prediksi.
Memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi tertentu.
Contoh: prediksi demografi, prediksi ekonomi, dll.
3. Diagnosis.
Menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didasarkan pada
gejala-gejala yang teramati diagnosis medis, elektronis, mekanis, dll.
4. Perancangan (desain). Menentukan konfigurasi
komponen-komponen sistem yang cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang
memenuhi kendala-kendala tertentu. Contoh: perancangan layout sirkuit,
bangunan.
5. Perencanaan.
Merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai sejumlah tujuan
dengan kondisi awal tertentu. Contoh: perencanaan keuangan, militer, dll.
6. Monitoring.
Membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang diharapkan. Contoh: computer
aided monitoring system.
7. Debugging.
Menentukan dan menginterpretasikan cara-cara untuk mengatasi malfungsi. Contoh:
memberikan resep obat terhadap kegagalan.
8. Instruksi.
Mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain subjek. Contoh:
melakukan instruksi untuk diagnosis dan debugging.
9. Kontrol.
Mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks. Contoh: melakukan
kontrol terhadap interpretasi, prediksi, perbaikan dan monitoring kelakukan
sistem.
C.
Manfaat
Sistem Pakar
Secara garis besar, banyak
manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar ahli (Sri Kusumadewi,
2003), antara lain:
1.
Memungkinkan
orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2.
Bisa
melakukan proses berulang secara otomatis.
3.
Menyimpan
pengetahuan dan keahlian dari para pakar.
4.
Meningkatkan
output dan produktivitas.
5.
Meningkatkan
kualitas.
6.
Mampu
mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (termasuk yang memiliki keahlian
langka).
7.
Mampu
beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
8.
Memiliki
kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
9.
Memiliki
reabilitas.
10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan
informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.
12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
13. Meningkatkan kapabilitas dalam menyelesaikan
masalah.
14. Menghemat waktu dalam mengambil keputusan.
D.
Penerapan Sistem Pakar dalam
Berbagai Bidang
a) Penerapan Sistem Pakar dalam Bidang
Pertanian
Sistem pakar pemupukan PKDSS merupakan suatu aplikasi
komputer yang dapat membantu atau menggantikan pakar dalam memecahkan masalah
kesuburan tanah, terutama dalam menentukan takaran pupuk. Dengan PKDSS,
perhitungan pupuk yang selama ini dilakukan oleh ahlinya dapat dilakukan oleh
semua orang. Pengguna hanya tinggal mengikuti petunjuk dan menekan
tombol-tombol perintah, dan PKDSS pun dengan cepat akan memrosesnya. Sistem
pakar ini mirip dengan kalkulator , dimana petani bisa dengan cepat menentukan
perbandingan dari bahan pupuk sehingga pupuk menjadi bagus dan hasil pertanian
meningkat.
b) Penerapan Sistem Pakar dalam Bidang
Kedokteran
Bidang kedokteran sangat erat hubungannya dengan kesehatan.
Penerapan sistem pakar pada bidang ini akan sangat membantu dalam kelangsungan
hidup sesorang. Beberapa alat kedokteran saat ini sudah memanfaatkan sistem
pakar.
Ada yang sebagai penentu keputusan dan ada juga yang bekerja
untuk menyembuhkan suatu penyakit mulai yang sederhana hingga yang kronis.
Contoh alat kedokteran yang menerapkan sistem pakar di dalamnya antara lain USG
(ultrasonografi). Alat ini bekerja berdasarkan pantulan gelombang suara
ultrasonik. Banyak digunakan untuk mendeteksi janin dalam kandungan. Alat ini
bekerja dengan menerima input berupa suara yang lalu diolah menjadi sebuah
informasi berupa visual.
Alat lain yang menerapkannya adalah pengukur kadar lemak
dalam darah. Alat ini berfungsi untuk mengetahui kadar lemak dalam darah
seseorang. Terlebih dahulu diberi input yang mendukung perhitungan. Perhitungan
alat ini telah dirumuskan dengan rule base yang telah terprogram. Setelah input
dimasukkan maka alat ini secara otomatis mengolah datanya dan hasilnya berupa
keputusan.
Alat terapi kanker yang menghasilkan keputusan berupa bentuk
terapi yang otomatis dilakukan oleh alat ini. Sangat membantu memang bila tidak
terjadi kesalahan. Tetapi karena kesalahan dalam pengambilan keputusan maka
menimbulkan korban jiwa. Hal ini yang tidak diinginkan dari penerapan sistem
pakar pada dunia kesehatan.
Seharusnya alat-alat yang dilengkapi sistem pakar pada
bidang ini hanya bersifat membantu menghasilkan keputusan bukan secara otomatis
melakukan tindakan. Bagaimana pun keputusan final tetap berada pada tangan
ahlinya. Sistem pakar tercanggih adalah manusia. Sistem pakar yang diterapkan
semata-mata hanya sebagai pendukung keputusan. Bila mana dimungkinkan untuk
kerja otomatis, itu juga hanya mengerjakan input yang merupakan keputusan dari
ahli di bidangnya (dokter/spesialis).
c) Penerapan Sistem Pakar dalam Bidang
Pertahanan dan Keamanan
Implementasi sistem pakar di bidang pertahanan militer.
Bentuk implementasi sistem pakar di bidang ini antara lain pada radar. Fungsi
radar secara umum ialah mendeteksi keberadaan benda di lingkungan dimana radar
berada. Jarak jangkauan radar bermacam-macam.
Semakin berkembangnya teknologi kemampuan radar semakin
canggih. Radar saat ini dapat mendeteksi keberadaan awak yang tidak dikenal,
dan menampilkan informasi yang mendukung tentang benda yang ditangkap pada
radar. Bentuk lain aplikasi sistem pakar dalam pertahanan adalah pada pesawat
tempur. Pesawat tempur memiliki kemampuan yang sangat canggih. Pada
persenjataanya dapat mengunci sasaran, rudal secara otomatis akan mengenai
sasaran yang telah ditunjuk. Pada sistem keamanan setiap perusahaan juga
menerapkan sistem pakar pada kasus otorisasi menggunakan sidik jari, pemindai
retina, bahkan suara.
Sistem memiliki data pada database, setiap input yang
dimasukkan akan dicocokkan pada database apakah user memiliki hak untuk
menggunakan sesuatu yang dilindungi oleh alat ini. Alat ini biasanya
menggunakan sensor yang canggih. Tetapi kendala yang dihadapi kasus ini adalah
kemiripan ciri yang dimiliki seseorang sehingga mungkin saja orang yang
memiliki kemiripan akan dapat menggunakan fasilitas yang dilindungi. Kemiripan
inilah yang menjadikan kendala pada perkembangan di bidang ini.
E. Kesimpulan
Sistem pakar merupakan sistem yang menggunakan
pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik
yang terekam dalam komputer untuk memecahkan persoalan yang membutuhkan
keahlian manusia.
Tujuan Sistem Pakar adalah untuk mentransfer
kepakaran dari seorang pakar ke komputer, kemudian ke orang lain (yang bukan
pakar) sebagai penyedia nasihat dan sarana utnuk membantu
dalam memecahkan masalah di bidang-bidang spesialisasi tertentu seperti sains,
perekayasaan, matematika, kedokteran, pendidikan dan sebagainya.
Sistem
pakar memiliki banyak manfaat yang dapat membantu manusia dalam menangani suatu
masalah, namun disamping itu sistem pakar juga memiliki beberapa kekurangan.
Apabila kekurangan tersebut tidak dapat diatasi dengan bijak dan benar, maka
dapat menimbulkan kerugian bagi manusia, bahkan dapat menimbulkan korban jiwa
bagi penggunanya.
Referensi
:
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar/22/10/2017
http://informatika.web.id/sistem-pakar-expert-system.htm/22/10/2017
https://nurulaisyah2.wordpress.com/2012/10/13/sistem-pakar/28/10/2017
http://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-tujuan-dan-struktur-sistem-pakar.html/22/10/2017
Nama :
Irma Safitri
NPM :
17115831
Kelas :
3KA04